Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Jumat, 28 Februari 2014

Frontal!


Beberapa waktu lalu banyak yang menegurku karena status di sosmed terlalu frontal. Hha.. Emang iya ya? *Wajah innocent o___o
“Statusnya Mbak Bagus, tapi agak frontal hehe” kata salah seorang adik
“beberapa hari ini statusmu di FB frontal ya” kata salah seorang temen
Hha..

nggak nyadar, banyak yang cukup tersinggung dengan ‘gebrakan’ yang aku lakukan. Haha ^^v Suer, gak bermaksud nyinggung atau menyakiti. 
Aku hanya ingin mengingatkan :)) ya mungkin caraku yang salah. Afwan, 

Awalnya pengen menyentil temen deketku agar sadar. Ternyata eh ternyata, ada yang tersinggung... bahkan ketersinggungan itu justru dari orang yang nggak maksud aku singgung. Lumayan lucu sih, waktu ada orang yang protes di depanku, padahal sama sekali aku nggak nyindir dia -___- aneh sekali.
Ya jadi pelajaran untuk senantiasa berhati-hati pada tulisan..
Ini postinganku yang cukup kontroversial –kata beberapa orang. Selamat menikmati. Mungkin sekalian aku konfirmasi... :D *sok ngartis

ini diaa status kefrontalanku ...

enggan disebut 'Pacaran', tapi memiliki komitmen yang serius dengan seseorang. Podo wae lah. mendekati zina. Cuma istilahnya aja beda.
bila mengharapkan yang ma'ruf, maka pilihlah jalan yang ma'ruf. apakah kedekatanmu dengan seseoang tersebut bisa disebut ma'ruf (baik)?
semoga dihindarkan dari demikian : o
# konklusi percakapan sore kemarin # (31 likes)

Pas aku nulis ini, ada sih niatan buat nyindir salah seoarang Aktivis Dakwah yang memiliki TTM, :P menurutku oknum aja sih yang memiliki hubungan dekat dengan –ikhwan bakwan- itu.
Aku sendiri juga ingin menampar diriku sendiri agar tidak terjerumus pada perilaku demikian.
Pilihlah cara yang baik untuk memperoleh hasil yang baik.
Suatu ikatan pernikahan tentu akan lebih barokah dengan ikatan yang dari awal tidak dinodai dengan ikatan ‘pacaran’ kan?

nggak terkecuali, yang udah ngaji, yang aktif di lembaga dakwah, terserang virus merah jambu. dan akhirnya terjerembab ikatan yang belum halal. sering khalwat atau berduaan.
intinya, jangan merasa aman dengan dhohirmu (tampilanmu) yang udah berasa jadi -orang alim. tentu masih banyak ujian yang dpt menjatuhkan imanmu. berhati-hatilah.
# mengingatkan diri sendiri dan menyindir saudara saudariku yang merasa # hehe (17 likes)

Jujur, ini juga sindiran buat salah seorang temen yang tampilannya ‘keliatan alim’. Malam itu syok berat ada kabar kurang enak dari teman dekatku. Ternyata dhohir yang baik belum menjamin dia aman. Maka ini juga sekaligus menjadi alarm buatku dan saudara saudariku yang sudah mampu berhijrah. Plis... jangan nodai tampilanmu yang sudah ‘alim’. Jadilah teladan yang baik bagi sekitarmu. Khalwat hoi kok bangga!

Jujur, sebenernya agak sepet liat temen-temen (cewek) yang sudah memutuskan berhijab, -tapi di FBnya masih suka pasang PP atau upload foto yang lepas kerudung.
maaaaf banget. kalau kejujuran ini pahit.
ayolah kawan, kenapa harus dibuka-buka lagi, kalau ditutup jauh lebih indah? ingat kawan, ini medsos. Tempat umum. Bisa diakses secara luas.
afwan sanget. (52 likes)

Ini paling menghebohkan haha.. Niatnya adalah menyindir salah seorang adik kelas yang upload foto manyun-manyun tanpa hijab. ^^ v piss.. Nah, gregetan aku -_____- 
Tanpa disadari, ada yang nyerang langsung ke aku. Wallohu’alam..
Banyak yang setuju, banyak juga yang membenci. Ya, pasti ada konsekuensinya. Tapi, dari sini aku sadar, ada yang salah sangka kepada statusku. Dikiranya aku nyindir temen kampus atau siapa gitu. Hmm...
Kalaupun tersindir, semoga ini menjadi salah satu pintu hidayah baginya.

heran -seriusan.

kenapa istilah 'move on' diidentikkan dengan putus dari pacar, suruh cari cowok/cewek lain?

hei, itu bukan 'move on' tapi lebih tepatnya 'keluar dari lubang singa, masuk lubang buaya' hha

coba buka QS:Al-isra:32

jaga hatimu, jaga kehormatanmu, perbaiki diri, berubah ke arah positif; itulah move on *menurutku.
Wallohu'alam (22 likes)

ini tidak begitu kontroversi sih.. hha tapi ini adalah ungkapan kerisihanku pada istilah move on yang terkesan seperti diatas.
Waktu ada yang pasang status putus, temen-temennya pada komen dengan ungkapan suruh cari cowok lagi dan dikasih embel2 “move on dong” ... Hmm plis dah. Salah kaprah sepertinya.

celotehan dini: *maaf kalau ada yang ga stuju atau tersinggung
Sumpaah risih denger orang telponan dgn yg bukan mahram. risih juga denger cewek mendayu-dayu ke cowok yg bukan sapa2nya. Gregetan pengen negur tapi sungkan.
Hadee.. Kau perempuan jangan gampang gt lah ke laki2 yg blm halal. - -
sy jg msh blm baik., yok belajar jd wanita yg ga gampang sok mesra ke laki2 yg bukan mahram. Kau pilar moral bangsa, wahai wanita~ (32 likes)

ini yang terbaru, yang bikin panas beberapa orang mungkin. Awalnya ini aku tujukan buat seseorang yang cukup mengganggu ketika pagi hari atau malam hari telponan sama pacarnya (temen kos lebih tepatnya). Yaaa ini ungkapan kekesalanku. Hha.. Tau-tau banyak yang tersinggung karena postinganku. Ya, yang tersinggung berarti sadar dirilah ya kalau dia suka –mesra- sama cowok, atau sok-sok manja dengan yang bukan mahrom. Hhe piss ^^ just kidding

Aku masih sangat buruk. Mungkin belum bisa menempatkan diri ketika di hadapan teman. Belum bisa menjadi contoh yang baik. Dan mungkin aku juga harus belajar lagi agar tidak ada yang merasa tersakiti. ^^

Kadang kala menjadi frontal itu menyenangkan hha.. Tapi sungguh, tidak ada niatan seperti itu. Just share and care :)) kalau ada yang aku bikin status, aku sangat perhatian ke kalian.. Selain mengingatkan langsung, aku juga berusaha menjadikan ibroh untuk yang membaca statusku *pembelaan. 

Ya, mungkin harus berbenah agar tidak banyak lagi yang tersakiti. Kelemahanku. Maafkan dengan segala khilaf. Semoga termaafkan.

Mencari ridhonya manusia ituuu sangat susah. Maka, aku ingin tetap menyampaikan kebenaran, meskipun kadang pahit. Kulil haqqo walau kaana muuron. Ya, tapi kadar kefrontalannya harus dikurangi sih ^^
Semoga semua memaafkan salah Dini.

Wallohu'alam ..

Surabaya, 29 Rabi'ul Akhir 1435 H



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar