Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Sabtu, 05 April 2014

Gumitir ~



Libur 3 hari lalu (tanggal 29, 30, 31 Maret 2014), akhirnya sempet pulkam. Alhamdulillah... 

Dengan waktu yang sangat mepet, sempet berkunjung ke Banyuwangi –karena ada reuni temen kuliahnya Ibu.
Jadi sempet mikir, ntar pas udah berkeluarga, apakah sempat reuni temen kampus yaa? –sedangkan tempat tinggal teman-teman pasti sudah nyebar. Hhe..

Dengan menggunakan jalur darat –memakai mobil, perjalanan ke Banyuwangi harus melewati Gumitir. Daerah yang konon merupakan gunung non aktif yang dibangun Belanda berupa jalan berkelok sebagai akses penghubung Jember-Banyuwangi. 
 
agak getar. Bapak nyetirnya agak ngebut :D ini jalan berkelok di Gumitir
Perjalanan ini seperti napak tilas ke tempat kerja Bapak dulu. Bapak dulu sempet kerja di tempat yang cukup terpencil dan jauh dari rumah. Perbatasan Jember Banyuwangi yang ditempuh kira-kira 70 km. Jadi, kalau PP sekitar 140 km.

Bapak tentu sudah hafal daerah berliku dan melingkar bernama gumitir ini. Karena bolak-balik Gumitir-rumah selama 2 tahun setengah. Super banget kaan..

Sebelum masuk ke kawasan gumitir, akan disuguhkan sawah teras siring yang hijau dengan tanaman padinya, kemudian akan dengan mudah menemukan pohon pinus di sepanjang jalan kiri dan kanan :D.
harusnya ini pohon pinus yang berjajar rapi. Tapi lagi-lagi Bapak ngebut nyetirnya - -"
Sebelum masuk Gumitir, kami (Bapak, Ibu, aku, dan adik) mampir ke tempat bernama Garahan yang terkenal akan pecelnya yang enak.
Di sepanjang jalan garahan, banyak berjajar warung kecil lesehan yang semuanya menyediakan pecel. Sempat nanya ke Bapak, apakah mereka tidak merasa bersaing bila makanan yang dijual sama persis? Kata bapak, “ya rejeki kan ada yang ngatur. Nggak usah khawatir saingan. Toh, pasti ada yang mampir ke masing-masing warung.”
Memang pecel ini terkenal, jadi nggak ada alasan buat saling sikut-menyikut antar pedagang. InsyaAlloh tiap ada yang lewat, ada aja yang mampir buat mencicipi Pecel ini. :D
Ini tampilan pecelnya :D terjangkau dan enak.
ini ibu yang ngefotoin :D

Setelah kenyang mengisi perut, kembali melanjutkan perjalanan. Ya, Gumitir! Dulu waktu aku ke tempat kerja Bapak pertama kali, nggak ada rasa takjub pada view yang ada. Tapi ketika beberapa lalu melewati Gumitir, rasanya tercengang dengan pepohonan yang berbaris di sepanjang jalan. Pohon pinus yang mendominasi. Sempet mikir.. Subhanallooh, pepohonan yang masih lebat bak hutan. Apakah anak cucuku nanti masih sempat melihat pemandangan indah ini? Kata dosen KSDA (Konservasi Sumber Daya Air) –bisa jadi ketika kita sudah tua, lingkungan kita semakin rusak dan anak cucu kita tidak pernah merasakan hijaunya lingkungan dan segarnya air. 
pepohonan sekitar Gumitir
ini nih yang lumayan jelas. Gumitir.
Ya, aku menjadi sangat bersyukur dengan kesempatan menikmati hijaunya dunia! Dan bertekad untuk menjaga! Dulu sangat acuh dan menganggap pemandangan hijaunya di Gumitir hal yang sepele. Tapi kemarin menjadi kekaguman yang  luar biasa.
Kontruksi aspal yang kuat dan melingkar, pepohonan yang sangat lebat, dan udara yang masih bersih.
Masya Alloh..
***
Sepulang dari reuni teman kuliahnya ibu, kami mampir di rest area Gumitir. 
:D
Rest area yang dilengkapi cafe dan beberapa fasilitas outbond.
Rest area ini cukup bermanfaat bagi pengguna jalan, karena sepanjang jalan di Gumitir tidak ada perumahan. Mungkin ada beberapa tempat makan dan tambal ban. 

Cuaca di gumitir saat itu pasca gerimis, jadi masih menyisakan kabut meskipun waktu sudah menunujukkan pukul 13.30. Masih tampak pagi pukul 8 ya? 
 
ini pas jam 13.30 WIB kalau nggak salah :D
Kawasan ini juga banyak ditumbuhi perkebunan kopi dan coklat –kalau nggak salah :p
Ini bisa menjadi salah satu tempat tujuan untuk refresing dan liburan kalian. *apasih promosi amat :D



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar