Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Rabu, 18 Februari 2015

Bincang Dengan Bapak


Hal yang menyenangkan ketika berbincang dengan Bapak adalah cerita seru yang pernah beliau alami. Entah itu fiksi atau kisah masa lalu Bapak yang berasa nano-nano.

Suatu pagi aku duduk di depan ruang TV bersama Bapak. Entah berawal darimana, Bapak tiba-tiba menceritakan kisah ketika awal bertemu camer (kakungku :P).
 
“Wah dulu yang naksir ibumu banyak…”
“Terus, kenapa kakung lebih memilih Bapak?”
“Ya mungkin karena Bapak ganteng Haha…” Bapak tertawa
Ini PD kemana-mana si Bapak.  -___-

Kemudian Bapak menceritakan lagi, “Dulu, ada yang naksir ibumu, seorang pegawai mentereng yang kaya. Tapi kakungmu nggak suka, soalnya dia menceritakan banyak hal tentang hartanya. ‘wah tanah saya disini Pak, disana ada juga’” 
Aku mengangguk takjim. Aku mengenal sosok kakungku, beliau adalah sosok sederhana yang tidak memandang seseorang dari harta.

“Kemudian datang lagi seorang yang sepertinya punya jabatan tinggi di suatu organisasi. Dia datang pada kakungmu dengan bicara banyak hal tentang jasa-jasanya di organisasi tersebut, pengalamannya, keilmuannya.”

“terus? Bapak cerita apa ke kakung, sampai biisa diterima?” hhaha
“Ya Bapak ada strateginya lah, agar bisa nyambung ketika ngobrol sama camer. Nggak asal dateng. Haha…” Bapak tertawa

Bapak kemudian melanjutkan, “Kakungmu kan petani, kerjanya di sawah, ya Bapak harus cari obrolan yang membuat kakungmu nyaman. Misal, lagi nanem apa sekarang pak? Dengan pertanyaan seputar hobby atau pekerjaan, tentu akan memunculkan kenyamanan saat ngobrol”

Aku mengangguk ngangguk. Wah, bener banget strateginya Bapak.  Bila pihak camer sudah nyaman ngobrol dengan pelamar (ceileh) pihak camer akan balik bertanya, ‘kerjanya dimana le? Orang tua dimana? Dan pertanyaan mendasar ada apa gerangan datang kesini, apa sudah siap menjadi imam anakku? Wkwk

Ya begitulah, setiap hal mungkin memang perlu strategi. Termasuk bertemu dengan camer :P

Ya, harus tau dulu background si camer, biar siap mental. Apa pekerjaannya, sifat utamanya (apa keras, apa kalem, ramah, atau malah pemalu --). Ya tiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Jadi fahami dahulu camer yang akan didatengi, cari tau hobby yang beliau sukai. Agar nyaman ketika mau ngobrolin yang  lebih serius. Ehm ehm.. nggak cuma asal dehem aja. 
Walaah.. kayak sudah pengalaman saja diriku -.-v maafkan
Just sharing. Mungkin bisa bermanfaat ^^ 

Tulisan diatas harusnya menggunakan bahasa jawa hhe. agar mudah difahami, perbincangan dengan Bapak -saya ubah menjadi bahasa Indonesia yang belum disempurnakan -- v
tips ataupun strategi diatas bisa dipraktikkan. Tapi bukan jadi satu-satunya parameter kamu bakalan diterima camer hha.. Banyak hal yang dipertimbangkan orang tua. Tentu bekal ilmu agama lah yang paling utama. Kemuliaan akhlak juga jadi point penting. 
Bukan hanya harta, ketampanan, jabatan, atau hal duniawi semata. Melainkan kefaqihan agama dan kemuliaan akhlak lah yang menjadi modal utama. untuk kriteria lanjutan ya disesuaikan masing-masing orang tua :D


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

2 komentar:

idabadriya mengatakan...

sudah pernah ada yang dateng kerumah ya din? uhuk uhuk

Dini fahma insani mengatakan...

kasih tau nggak yaa :/ hhehe

Posting Komentar