Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Rabu, 24 Juli 2013

Dimana Sunrise?

Long Holidaaaay... \^^/ 

setelah pekan lalu menghabiskan waktu di Surabaya. Akhirnya menghirup udara segar di desaku, Tanjungrejo :D
Liburan panjang yang bertepatan dengan Ramadhan ini aku habiskan di rumah. Yakin deh, selama di rumah berat badan akan semakin meningkat. hihi tapi dinikmati sajaaa lah. Mumpung di rumah. 

LIBURAN PRODUKTIF! apa saja coba yang sudah dikerjakan selama liburan? -__- aku rasa perlu dikoreksi dan dibenahi kalau kerjaannya cuma onlen, nonton tv, atau tiduran. 
Mumpung Ramadhan, digiatin gih tadarusnya :D #menyemangatiDiri 

Pengen menulis yang produktif, atau bikin kegiatan yang bermanfaaaat. -.- PKM oi, PKM! dilanjutin! #Baiklah...

Dua hari berturut-turut selepas subuh dan tadabur Quran, ingin menghirup udara segaaar. Ya ceritanya jalan-jalan pagi. Bersama Ibuuk :)

Pagi ini tanggal 15/09/34 aku dan ibuk berjalan ke arah selatan. Tidak jauh dari rumah kami, sekitar 750 meter ada sawah yang membentang. #lebay amat

Ketika kami melewati hamparan sawah pertama, ibuk selalu menunjuk sawah yang letaknya dekat kebun bambu. "Itu sawahnya kakung" dengan bahasa Jawa ibuk selalu memberitahu sawah yang sama dari dulu. haha 
Ya, sawah itu kepemilikannya menjadi milik ibukku. Warisan dari mbah kakung yang sudah meninggal sekitar 6 tahun lalu.
Sawah itu tidak begitu luas, tanahnya juga tidak begitu bagus ketika ditanami palawija. Sawah itu kini disewa tetangga kami dengan harga yang cukup murah. 
"ya memang kondisi tanahnya nggak bagus. Makanya jarang ada yang menyewa dengan harga tinggi" begitulah kata ibuk kira-kira. 

tiba-tiba aku berbincang pekerjaan kakung dulu; petani. "Mungkin salah satu pekerjaan mulia adalah pekerjaan petani ya buk.. Mereka tidak tau apakah hasilnya bagus atau jelek, ataukah untung apa rugi, yang penting mereka menanam dengan sabar."
"Kayak Kakung dulu. Entah hasil tanamannya harga murah ataupun mahal, selalu ikhlas. Memang soro (sulit), yang untung mesti pedagang" 
ya, aku kagum dengan sosok mendiang kakungku. Sabar dan tekun. Bahkan biaya hajinya dulu juga hasil kerja kerasnya sebagai petani. Lebih tepatnya menjual sebagian sawahnya untuk berangkat bersama mbah putri dan mbah buyut :')

Kami menerawang ke langit pagi yang gelap. Pagi ini begitu mendung, Dimana Sunrise? tak ada pemandangan indah terbitnya matahari-Mu...
Sunrise ketutup mendung :|
 ***

Keesokan harinya (16/09/34) aku tetap ingin berjalan-jalan di tempat yang sama. haha.. tentu, masih bersama ibuku.
Beberapa orang tengah lalu lalang menyusuri jalanan untuk mengais rezeki di sawah. Sebagian besar masyarakat desaku bekerja sebagai Petani dan Buruh tani. Ibukku cukup banyak yang mengenal, sehingga beberapa kali harus menyapa orang-orang yang melintasi kami. Bulan ini adalah masanya orang-orang menanam tembakau, namun tak jarang yang menanam palawija seperti jagung ataupun sayuran seperti kubis.      

dan lagi-lagi kami tak menemukan sunrise pagi ini. Karena cahayanya tertutup kabut akibat proses pengovenan tembakau semalam.

hmm.. Dimana Sunrise? 
Yakinlah, Matahari selalu bersinar atas kehendak-Nya. Entah tertutup kabut, tertutup mendung, sinarnya senantiasa membawa kebaikan -insyaAlloh.
Mungkin itu yang bisa kita ambil hikmah, tatkala kita dirundung duka, kesedihan, kegalauan, ataupun kenestapaan #eaa.. Namun, cinta-Nya senantiasa memberi kita kebahagiaan pada jiwa yang sabar -InsyaAlloh :)

"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl:96)

"Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa bahagia"  (QS. Thaahaa: 130)
foto setahun lalu di sawah :P dengan sunrise :)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar