Sore ini (22/09/34), ba'da ashar aku
melesat ke salah satu MI (setingkat SD) di daerah Tanjungrejo-Wuluhan. MI
Muhammadiyah 01 Tanjungrejo. Sekolah tercinta, tempatku mengenyam pendidikan
dasar beberapa tahun lalu. :D
Lama tak bersua. Sudah hampir 3 tahun aku
tak pernah menapaki sekolahku ini. Tidak begitu banyak yang berubah. Mungkin
ada renovasi disana-sini yang membuat bangunannya lebih kokoh. Overall, semua nampak sama. Terakhir kali kesini juga saat Ramadhan,
bangunannya sudah bagus dibandingkan zamanku dulu :P
Sore ini bukan hanya sekedar ‘dolan’, melainkan ada acara pondok Ramadhan yang diikuti anak kelas III-VI. Aih.. nostalgia dengan suasana dulu mengikuti pondok Ramadhan :P
Salah seorang adik kelas mengabari ada pondok Ramadhan, dan sebagai alumni disarankan untuk membantu. Mungkin hanya bantuan kecil. Karena merasa sangat canggung. Apalagi banyak guru yang sudah pensiun. Lebih tepatnya, sudah banyak guru yang tidak kukenal. -___- untungnya kepala sekolah ini adalah saudaraku –sepupu ibuku. Sehingga tidak begitu canggung ketika menampakkan diri di pelataran sekolah ini.
Satu-satunya guruku yang masih mengajar di
MI ini adalah guruku kelas II dulu.. Lama sekali tidak berjumpa beliau. Putra
pertamanya sekitar berumur 5 atau 6 tahun. Padahal dulu ketika aku masih MI,
beliau masih lajang. Ya, memang sudah lama sekali. :)
Aku sempat berbincang-bincang cukup lama
dengan beliau. Kemudian pertanyaan beliau seputar Pondok Ramadhanku dulu, agak
membuatku tercekat. Hihi pasalnya dulu saat pondok ramadhan aku ngeyel pulang, padahal masih hari
pertama. –berharap beliau tidak ingat kejadian waktu aku nangis pengen pulang :
P
Aku ingat, ketika kelas III mengikuti
pondok ramadhan pertama kalinya. Saat itu aku sangat bersemangat. Haha bahkan
aku mendapat penghargaan peserta terbaik saat itu. Namun tahun berikutnya, aku
justru jadi peserta ngeyel pulang
cepet. Haha #memalukan bila diingat. Dasar anak kecil.
Setelah berbincang-bincang cukup lama, aku
duduk di teras kelas yang dari tadi dipenuhi siswa-siswi MI yang mengaji dan
menghafal Al-Quran. Aku duduk di dekat kelompok ‘Rajab’ –penamaan kelompoknya
berdasarkan bulan hijriah.
Kemudian adik kelas –panitia yang juga
alumni sini menawarkan, “mbak, nyimak
adik-adik hafalan ya...”
Aku mengiyakan. Gadis cilik bernama Dinda
duduk dihadapanku siap untuk disimak hafalannya. Dia malu-malu dan tampaknya
agak takut dengan wajahku yang garang (mungkin) haha.
Dinda adalah siswi kelas V dengan postur
gendut dan pipi chubby. Aku mengawalinya dengan menanyakan nama dan
alamat. Ternyata rumahnya ditimur sekolah ini pas. Tampaknya perbincangan yang
kuawali itu membuatnya lebih santai dan tidak tegang lagi.
Setelah Dinda
menyelesaikan hafalannya, mendekat gadis kecil berbadan mungil; namanya Cindy.
Dia sudah setor hafalan ke panitia yang lain. Aku sempat melihat dan menyimak ketika
dia hafalan. Tajwid Cindy sudah pas dan dia lantang menghafalnya. Dia siswi kelas
IV. Kemudian dia memintaku menyimak beberapa surat yang tadi belum dibacanya.
Anak kecil ini sungguh
lucu-lucu.
Kemudian ada gadis kelas
V yang nampak murung mendekatiku juga, namanya Novi. Dia minta disimak hafalan
juga. Aku hanya berpikir dia adalah gadis pendiam.
Dia memulai hafalan. Beberapa
huruf yang dia lafalkan terdengar berbeda. Aku hanya menduga ada sedikit hal
yang mengganggu di tenggorokannya. Sehingga ketika dia bicara suaranya sedikit
sengau dan kurang jelas. Namun dengung dan tajwidnya sudah bagus. Ia lebih
banyak tersenyum daripada berceloteh seperti kebanyakan anak disini. Mungkin
dia sedikit malu ketika diajak berbicara. Aku pun ikut tersenyum ketika ia juga
melempar senyum..
“mbak rumahnya dimana?”
Dinda yang dari tadi masih di hadapanku bertanya dengan pipinya yang menyumbul.
Aku memberi arah-arah rumahku
yang aku rasa dimengerti anak SD :D
Cindy dan Novi juga
mendengarkan dengan takjim. Hihi anak-anak ini kepo amat yaa..
Lucu-lucu sekali mereka.
Masih polos, pintar, jujur... Mereka juga mudah diatur dan nurut. Semoga dimasa
mendatang menjadi wanita yang shalehah ya nak.. : ) #kayak emak-emak aja ini
ceritanya :D
Waktu sudah hampir menunjukkan
pukul 17.00 segera untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba ada gadis bermata sipit yang mendekat di sampingku. Seperti
pernah bertemu dengannya. Aku ingat-ingat lagi. Aku langsung to the point, ”kelas berapa?” aku belum
ingat namanya. Kemudian aku lihat kartu pesertanya yang ia sematkan di krudung.
Masya Alloh.. Dia Lupi, putri salah
satu guruku dulu. Sekarang lebih cantik. Dulu ketika bertemu dia, dia masih
balita dan gendut. Lama sekali tak pernah tau perkembangannya. Semenjak lulus
MI ini, aku memang tak lagi bertemu dengannya. Ternyata sekarang sudah kelas
IV. Subhanalloh.. cepat sekali. Ya, aku
juga sudah tua haha..
Benar-benar nostalgia
yang cukup menyenangkan. Bertemu dengan anak-anak kecil ini membuat ingat masa
dulu ketika menuntut ilmu Islam disini :')
Sesampainya di rumah, aku menceritakan kejadianku pada adikku. Adikku berujar "Anak-anak kecil itu nggak ada yang manggil tante?"
he? --" nggak ada lah...
Totally, I'm happy.. kunjungan Pondok Ramadhan kali ini membuat merasa muda lagi hehe #eh
nggak ada foto yang diambil sayangnya :')
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar