Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Minggu, 08 September 2019

Weaning with Love Ala Ummu Umar


Baru sempat menulis curhatan ini hehe semoga ada hal yang bisa diambil manfaatnyaa... ❤️

***

Ketika akan menyapih, ada rasa takut dalam diri.. bisa nggak ya.. rewel nggak ya.. nglepasnya gimana.. Bisa sabar nggak ya.. dll

2 bulan sebelum due date (usia 2tahunnya dlm kalender hijriyah), lebih gencar men-sounding umar. 
Responnya gimana? Kadang tiba-tiba ekspresinya sedih, kadang marah, bilang nggak mau. Dan lain sebagainya.. 

Terus dibacain surat Al-baqarah: 233 plus artinya, ekspresinya awalnya sediih. 
Sebagai emaknya tentu pengen nangis juga liat anak nangis. 
Tapi harus tekad menyapihnya, karena kurasa inilah saatnya hhe 
Bismillah.. 
InsyaAllah setelah sapih kondisi anak semakin mandiri, lebih berani, makan semakin lahap. 
Dan berbagai pikiran positif yang harus dibisikkan, agar tidak mundur untuk menyapihnya.. 

Akhirnya mendekati usia 2 tahun Umar, mendekati syawal (karena Umar lahir di bulan syawal awal), saya tanya² di jejaring sosial, ke teman², bagaimana menyapih dengan cinta (wwl) 
Berbagai saran yang masuk.. saya serap dan InsyaAllah akan saya terapkan dalam waktu dekat, pikir saya saat itu.

Kenapa sih harus wwl? Kenapa tidak pakai pahit-pahit, atau berbagai cara yang membuat 'kapok' si anak? 
Pertama, menyusui adalah salah satu masa terindah antara ibu dan anak. Akhiri kisah dengan indah juga. 
Jelaskan secara perlahan bahwa meskipun tidak menyusui, cinta ummi tidak akan berubah ❤️ 

Kedua, bila dilakukan dengan paksaan, bisa membuat si anak trauma dan enggan dekat dengan si ibu lagi.. 
Hiks.. ini pasti nggak ada yang mau kan..
Ketiga, ajarkan kejujuran dalam segala kondisi.. 
Ungkapkan kondisi sebenarnya, misal sama Allah sudah ndak boleh.. sudah cukup asi nya, 
Misal sudah ada adiknya, ungkapkan.. sudah cukup ya.. nanti ummi sakit, karena di perut ada adiknya .. 
Tidak perlu dengan oles2 yg berbau kebohongan^^ karena mental bohong harus dibenamkan sedini mungkin
Wallahualam

Saya juga bertekad tidak menyapih dengan dot. Karena menurut saya,  mencopot dot akan susah seperti susahnya menyapih asi. 

Baiklah, ini sedikit tips dan cerita dari saya...
Sebelum due date, saya sudah merenggangkan intensitas menyusuinya. Biarkan si anak beraktivitas secapeknya. Sampai lupa dengan aktivitas 'nen' nya hehe 
Tawarkan berbagai aktivitas menyenangkan dan baru. Bisa dibelikan buku atau mainan baru.
Sehingga, ketika si anak minta.. bisa dialihkan dulu ke mainan tersebut.. 
"Main dulu yuk.." 
Nah ga jadi ngrengek kan.. 
Kalau ngrengek tak terkendali, minta bala bantuan untuk mengalihkan ke tempat lain. Misal tetap ndak bisa, ya dinenin dulu.. dengan terus sounding.. "sudah harus sapih, beberapa hari lagi ndak boleh mimik ummi ya" dan kata-kata serupa.

Selanjutnya, tentukan hari yang  benar² melepas asi. Tidak perlu hitungan primbon dan semacamnya ya hhe pasin aja, misal ada tantenya di rumah, ada kakek neneknya, atau ada temen baru. Jadi misal nangis ada 'penghibur' hehe atau pertimbangan lain, saat anaknya ceria atau apaa.. komunikasikan dengan partner hehe agar saling bantu^^ 

Tentu, yang paling penting adalah berdoa dan mohon pertolongan kepada Allah. 
Karena hati,jiwa, dan raga kita maupun anak kita semua milik Allah.. 
Jadi ketika si anak rewel, ataupun 'susah' dikendalikan, minta ke Allah agar dimudahkan dan senantiasa diberi kesabaran. 

Waktu hari H umar 2 tahun, sedang ribetnya acara keluarga, keliling² lebaran, atau silaturahmi, atau halal bihalal hehe. Maka, diundur lagi. Saya kasih tau Umar, seminggu lagi ya.. 
Jadi anak juga ga kaget misal akan sapih ❤️

Umar sapih usia 24bulan lbh 2minggu (usia hijriah hhe) kalau usia masehi belum 2 tahun nya malah hehe 

Waktu itu belum direncanakan matang, tiba² terlaksana aja^^ karena si abinya dari kemarin sudah nemenin cerita sebelum tidur, maka sepertinya ini saatnya... Toh si abi mau puk puk umar smpai tidur, biar ga nen lagi  hehe 

Jam tidur malamnya umar setelah sholat maghrib, atau sekitar jam 7an. Sebelum isya, umar udah ngantukk banget. Sama abi digendong puk puk. Alhamdulillah berhasil tidur tanpa nen. 
Sorenya juga sudah dikasih makan dan mimik cukup, sehingga InsyaAllah kenyang tanpa nen lagi nanti malam^^ pikirku saat itu. 
PRnya malam nanti gimana kalau rewel. Secara, selama 2 tahun sering nen tengah malam kan hehe 
Maka, siapkan air putih dan kekuatan ekstra hehe
Saya berpegang, ketika sapih jangan sampai membuat kebiasaan baru yang merepotkan. Misal bikin susu tengah malam, pakai dot, dan semacamnya.. wallahualam

Jam 10an Umar ngrengek-ngrengek minta nen. Saya dekap sambil puk puk. Kalau tidur lagi, Alhamdulillah.  Hehe kalau nangis, digendong dulu sambil pukpuk, bacakan doa dan dzikir, serta sounding kalau akan memasuki masa lebih dewasa tanpa nen.. Ummi tetap sayang meskipun sudah tidak mimik ummi, dan berbagai afirmasi positif untuk si kecil. 
Jangan sampai sapih merenggangkan ikatan anak dan ibu. 

Alhamdulillah hari pertama terlewati dengan indah.. MasyaAllah

***

Setelah malam harinya kebangun beberapa kali, dan dipukpuk beberapa kali, Alhamdulillah terlewati 1 malam tanpa nen.
Subuh, siapkan air putih, susu, atau biskuit.. mengganti rasa laparnya semalaman.. pikirku saat itu.
Bila tetap minta nen, alihkan ke yg dia senangi. Misal umar suka hewan, ambilkan mainan hewan. Kalau memungkinkan liat hewan asli, seperti entok, sapi, burung, atau ayam^^

Tetap sounding, dan semangat memberi pengertian dan kasih sayang ❤️ karena sekali lagi, menyapih bukan putus hubungan cinta ibu dan anak,  memisahkan si ibu dan anak. 
Menyapih adalah babak baru ketika si anak lebih mandiri dan berani .. ^^ 

Lakukan aktivitas biasa sebelum disapih. Ketika mengurangi intensitas nen, pilihkan kegiatan positif yang bisa mengalihkan perhatian si kecil. 
Misal jalan² pagi, setelah itu sarapan atau mandi, bermain mainan kesukaannya, sampai rentang nen nya lamaa dan nggak nen sama sekali. 

Saya waktu itu beli boneka jari.. mainan baru. Alhamdulillah lumayan membantu mengalihkan perhatiannya di siang hari^^ 
"Yuk, bonekanya diajak ngaji.."
Dan mulailah belajar ngaji.. 

Suatu hari hewannya saya mainkan. Si gajah ceritanya ngobrol sama sapi, 
"pi, aku laper" kata gajah
"Ya makan lah jah" jawab sapi.
"Aku ga mau makan, aku maunya mimik ummiku"
"Yah, kamu kan udah besar. Harus disapih. Kalau lapar, makan.. bukan malah mimik terus"
Umar memperhatikan 'drama' yang sedang bermain. 
"Iya sih, tapi aku pengen mimik ummiku"
"Kalau sudah besar, Udah harus sapih jah.. betul kan umar? Umar sudah sapih belum?" Boneka jari sapinya mengarah ke umar. 
Umar mengangguk "cudah" jawab umar. 
Seketika badan saya menghangat dan terharu. Kemudian saya dan umar berpelukan. 
MasyaAllah.. 

Semanjak itu, umar menyadari dia sudah sapih. Saatnya nggak mimik ummi. ^^ MasyaAllah ❤️

Bukan berarti berjalan mulus lus tanpa hambatan. Pernah suatu hari umar nangis nangis entah kenapa. Semua serba salah. Digendong dan dibacakan ayat atau istighfar biasanya diem dan anteng. Tapi siang itu beda, dia narik-narik saya. Nyari nen nya lagi. 
Biasanya digendong kungnya, liat sapi udah diem. Tapi ini tetap nangis kejer. 

Kemudian saya wudhu, dan bekas wudhu saya siram pelan ke umar, seketika umar anteng dan ga gigit-gigit PD lagi. MasyaAllah

Apa kena ain dari ucapanku ya? Paginya saat saya ngobrol dengan tetangga yang tanya umar sapih belum. Saya cerita 'pinternya' umar masyaAllah.. 
Tapi mungkin lupa menyebut nama Allah, jadinya siang berontak lagi minta nen.. :'

Sekarang walhamdulillah.. ga pernah minta nen. Bahkan tau kenapa dia sapih. Hehe masyaAllah
"Umar udah sapih?"
"Iya" jawabnya
"Nggak mimik ummi?"
"Ndak, mimik ai utih, cucu cinga" (karena botolnya gambar singa) hehe

Percakapan beberapa hari lalu  (saat menulis ini) "umar udah nggak mimik ummi ya?"
"Iya.."
"Nggak ngrasa kehilangan ummi?" Haha pertanyaan ketinggian ya wkkw
"Alo tidu peyuk aja. Ndak mimik" (kalau tidur, peluk aja, bdak mimik (lagi). masyaAllah saya ga nyangka jawabannya

Kebiasaannya sekarang, sebelum tidur baca buku. Buku pilihannya. Kemudian kalau udah ngantuk, kadang pukpuk bentar, atau bilang "mi, dipeyuk" (mii dipeluk) MasyaAllah.. 

**
Menyapih merasa ga ada yg hilang, karena kita tetap berada di sisinya. Tidak dijauhkan ataupun ditakut-takuti. Tidak jahat menjahati. "PDnya sakit, PDnya pahit" dan kebohongan kebohongan itu dienyahkan^^ 
Menurut saya, itulah konsep wwl. Wallahualam

Dan, dukungan orang terdekat perlu juga ya^^ Alhamdulillah menjelang sapih, dikirimi video tentang wwl sm kung nya umar, ada yg nyaranin disuwuk ke org pintar hhe tentu saya bilang, saya doain sendiri InsyaAllah.. dibacain ayat, diajak istighfar tiap berontak dll begitu jawaban saya.

Saya ingat juga, sewaktu akan menyapih.. ibuk nyaranin.. kalau tidur ndak usah dipisahin. Biarin kayak biasanya. Karena kan sempat bilang "kalau sapih, tidur sama kung dan uti ya" 
Kata ibuk "his, ga usah bilng gitu.. ntar uti kung mau hajian malah repot.." 
Hmm bener juga. 

Ada yg menyayangkan, sapih kok menjelang berangkat hajiannya uti kungnya hhe Alhamdulillah ga ada masalah.. karena ya sebisa mungkin memaksimalkan peran abi ummi aja. 
Uti kung sebagai penonton saja. Hhe Jadi ga ada ketergantungan sama sekali InsyaAllah.
MasyaAllah

Segala kemudahan adalah Anugerah Allah.. walhamdulillah.. 
Kita manusia berdoa, ikhtiar, dan perbanyak sabar, istighfar.. karena fase apapun seorang anak kadang ujian bagi orang tuanya ^^ #ntms MasyaAllah 

Semangat yang mau menyapih putra/putrinya^^ semoga sukses wwl nya.. bismillah

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar