Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Rabu, 07 Agustus 2019

Perjalanan Menjadi Ibu

Ini mungkin panjang... Hhe tapi, percayalah.. versi aslinya lebih panjangg lagi hehe karena menjadi ibu tidaklah singkat, penuh liku dan cerita. MasyaAllah..
Semoga bermanfaat ❤️❤️

"Belum pernah membayangkan akan merasakan cinta luar biasa kepada makhluk Mu bernama anak
.. masya Allah..
Dan benar firmanMu, memang anak bisa menjadi fitnah bagi orang tuanya. Namun juga bisa menjadi permata juga amal jariyah orang tuanya..."


3 bulan pernikahan 
Aku mengubah posisi tidurku. Memiringkan tubuh dan beranjak berdiri hendak mengambil air di ruang makan. Tiba-tiba... "Astaghfirullah!" Pekikku keras. 
"Mas, mas... Astaghfirullah.." teriakku lagi sambil mengguncang tubuh lelah suamiku. 
"Ada apa dek?" Suamiku bangkit dengan tergesa-gesa. Takut terjadi apa-apa padaku.
"Ya Allah mas, kenapa ini"
"Kenapa dek?"
Suamiku bangkit dan menyalakan lampu yang sedari tadi mati. Kami terbiasa tidur dengan lampu yang padam. Sekarang kira-kira masih tengah malam. 
"Ini mas, kenapa atap kamar berasa menimpaku. Pusing karna semua terasa bergerak. Astaghfirullah kenapa ini mas" kataku yang masih dalam posisi berbaring
"Gerak gimana dek? Apa adek vertigo?"
"Nggak tau mas..." Kataku sambil meringkuk karena sekitar masih terasa berputar. 
"Yaudah, kumintain obat dulu ke mbak Dian" kata suamiku keluar kamar. 
Kakak iparku dan suamiku adalah seorang apoteker. Jadi memiliki beberapa persediaan obat yang 'tidak biasa' juga. 

Beberapa saat kemudian, suamiku sudah membawa obat dan segelas air. Aku segera meminumnya dan tidak berlama-lama duduk, karena kepala masih begitu berat. 

***

"Dek, subuhan dulu ya" suamiku membangunkan pelan. 
"Iya mas..." Kataku lemah. 
"Gimana vertigomu dek? Udah enakan?" Tanya suamiku. 
"Alhamdulillah ini atapnya nggak gerak-gerak kok mas" jawabku yang bersiap ke kamar mandi. 
Setelah berwudhu aku menjalani sholat subuh tanpa sunnah qobliyah. Karena ketika posisi sujud, masih ada perasaan getar di sekitarku. 
"Ya Allah.. sakit apa aku." Batinku.

Selesai salam, kepalaku kembali berputar. Aku beranjak ke kamar mandi dan memuntahkan isi perut. 
Benar-benar seperti orang mabuk darat. 
"Kamu kenapa?" Tanya suamiku yang menyusulku di kamar mandi dan melihatku muntah. 
"Nggak tau mas..." Jawabku lemah. 
"Semalam kukira kamu liat hantu atau semacamnya hhehe sampe takut aku" 
Aku tertawa kecil. Ada-ada saja suamiku...
***

"Dek, kita test pack ya.. barangkali kamu positif hamil" Goda suamiku. 
Apa iya? Pikirku. 

Aku tidak begitu berharap. Pasalnya, kami baru benar-benar program hamil beberapa minggu kemarin. Aku mendapatkan haidku sekali setelah minum beberapa vitamin dan resep dokter. Bukankah terlalu cepat?

Kemudian aku meraih test pack yang telah dibeli suamiku. Mengecek di pagi hari setelah bangun tidur. Hasilnya ada garis merah kedua yang samar. 
MasyaAllah apa ini positif? Mataku membulat.
Aku memberitahu hasilnya pada suamiku. Suamiku nampak berbinar dan bahagia.
Kemudian, suamiku memberi tahu kabar bahagia tersebut kepada mertua dan kedua orang tuaku. Semua nampak begitu bahagia. 

Entah apa yang kupikirkan, antara tidak menyangka dan bingung. Apa benar aku sudah hamil? Alhamdulillah... 

Sungguh tak menyangka. Karena riwayat haidku yang begitu berantakan. Bahkan di awal pernikahan, aku tidak mendapati haid sampai hampir dua bulan. 
Semua orang menganggapku hamil. Ternyata setelah diperiksakan, ada gangguan hormon. Dan gangguan tersebut bisa saja menghambat diriku memiliki momongan. 

Gangguan hormon tersebut sudah kualami sebelum aku menikah. Bahkan dulu hampir tiga bulan diriku tidak haid. Sempat diperiksakan ke dokter, dan memang benar beberapa hormonku tidak seimbang. 

Sempat diriku takut mengecewakan keluarga yang ingin secepatnya menimang seorang bayi. Melihat riwayat haidku yang tidak lancar, ada kekhawatiran mempengaruhi kesuburan. 
Namun, Alhamdulillah.. kuasa Allah aku diamanahi seorang anak.

Allah yang menciptakan, Allah juga yang menakdirkan. Semua adalah kuasaNya..

***

Aku teringat candaan kawanku di sekolah dasar dulu. Saat itu, kami bermain di tempat yang dibatasi pagar besar.
Kami berlari dan memanjat keluar pagar. Seorang temanku yang tomboy meneriaki "ayok cepetan keluar, yang paling lambat turun dari pagar, dia MANDUL!" 

Aku yang tidak begitu lihai memanjat pagar, akhirnya yang paling terakhir keluar. Dan sampai saat ini kiingat 'serapah' kawan kecilku itu. Ah memang bercanda, tapi sampai saat ini begitu membekas. 

Ada perasaan takut, bagaimana kalau benar aku tidak memiliki anak. Ya Allah... 

Dan sekarang aku bahagia ketika akan ada bayi di dalam perutku. InsyaAllah aku tidak mandul. 

***

Menjalani kehamilan ini Alhamdulillah aku tidak mendapat keluhan apapun. Mual ataupun lemas tidak kurasakan. Hanya sesekali ngantuk yang tidak tertahankan. Aku masih menjalani pekerjaan sebagai pengajar dan berjualan online seperti biasa. 

Hingga 38 minggu lahirlah putra kami, dengan nama Umar Faruq. Berharap ia bisa meneladani sahabat Rasulullah; Umar bin Khattab al faruq, yang sangat cinta pada Allah dan rasulNya, yang tegas, kuat, dan pemberani. Al Faruq, sang pembeda yang haq dan bathil. Itulah harapan kami sebagai ibu dan ayahnya.

Hari-hari setelah melahirkan adalah menyusui. Umar menyusu dengan pandai masyaAllah... Awal-awal bulan berat badan Umar naik bagus, sekitar 900 gram-800 gram. Namun, di usia empat bulannya, Umar enggan menyusu padaku. Hanya beberapa kali dalam sehari, itupun harus dipaksa. Sehingga kenaikan bulan selanjutnya hanya 300-500 gram. Begitu sedihnya...

Aku mencoba mencari penyebabnya. Kenapa umar tidak lagi bagus menyusu, apa karena aktifitasnya yang mulai ingin main? Apa ada sakit lain? Bingung puting? Apa ada hal lain. 
Dan baru kuketahui baru-baru ini, umar enggan menyusu bisa saja karena ketidaknyamanan padaku. Aku sering gelisah dan mencopot susu di tengah hausnya umar karena sibuk mengurus olshop. Astaghfirullah...
Aku begitu menyesal karena sempat mengabaikan tugas utama tersebut. 

Menyusui adalah proses kedekatan antara ibu dan anak. Bukan hanya transfer nutrisi, namun juga transfer cinta dan ilmu di dalamnya...
Sedih ketika ingat, 6 bulan pertama tidak maksimal dalam proses mengASI... Hiks..
Qodarullah.. 
InsyaAllah jadi pelajaran berharga!

***

Kondisi badan umar kurang bagus, meskipun dari segi berat badan masih normal. Hingga akhirnya di usia 5,5 bulan umar MPASI dini. Di awal-awal MPASI Umar makan dengan lahap, namun menjelang usia tujuh bulan, ia mengalami GTM karena terserang gabak. 

Selain kondisi berat badan tidak terlalu bagus, kondisi motorik kasarnya juga kurang bagus. Kami konsultasikan pada dokter anak, di usia umar 8 bulan dengan mengikutkannya pada  poli tumbuh kembang. Hasilnya normal, hanya saja umar butuh 'latihan' bila ingin segera merangkak. 

Di bulan ke sembilannya, umar kuikutkan fisioterapi. Di sana umar 'digembleng' dengan berbagai latihan. Alhamdulillah.. di usia 10bulan-an umar sudah mulai merangkak..
ketika selesai merangkak, kami stop terapinya, dan menjalani latihan di rumah. Alhamdulillah, progres motorik kasarnya berkembang pesat. MasyaAllah, Barakallah fih... dan umar jalan di usia 14 bulan. 

Mendampingi pertumbuhan dan perkembangan si kecil tentu memiliki cerita tersendiri bagi orang tua...
Gelisah, galau, sedih, senang, bahagia, tertawa, dirasakan jadi satu ketika menjadi orang tua...

*** Sampai saat ini, saya masih dan ingin terus belajar menjadi ibu yg baik bagi anak-anak saya... 
Saya pernah mengalami fase seret asi, Alhamdulillah kini 2 tahun full bisa mengASI anak saya. 
Saya pernah menjadi ibu galau ketika timbangan anak belum naik banyak, Alhamdulillah kini anak sehat dan pertumbuhannya lebih baik.. masyaAllah
Saya pernah sedih, ketika perkembangan motorik kasarnya belum sedemikian pesat, tapi tiap anak memiliki kelebihan masing-masing... Orang tua yg membantu mengembangkannya... dan tentu harus terus mensyukuri apapun yang ada..

***

Menjadi ibu adalah tugas dan amanah luar biasa yang tidak saya bayangkan sebelumnya... 
Nano nano terasa... 
Begitulah...

Memiliki anak bukan soal dia pintar ini, badannya montok, lucu, dan sebagainya... 
Tapi, tentang bagaimana menjadikannya generasi islam yang kuat, shalih, dan bermanfaat. 
Semoga dimudahkan mengemban tanggung jawab ini... Bismillah...



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar