Bismillaah..
Ini merupakan tulisan yang –kutipannya saya sadur dari
perkataan seseorang.
Semoga readers tercerahkan.
Semoga senantiasa menjaga hati untuk jodoh yang halal.. Semoga penantian itu
dalam ketaatan..
Sedikit tersentak dan kaget. Bagaimana mungkin akhwat yang
menjaga hijabnya masih menyibukkan diri dengan kepo tentang ikhwan yang belum
halal baginya? Dan begitupun si ikhwan sibuk mencari tahu hal apa yang dikerjakan
si akhwat.
Padahal, untuk proses nadhor ataupun ta’aruf saja lho ada batasnya.. --
Padahal, untuk proses nadhor ataupun ta’aruf saja lho ada batasnya.. --
Kenapa sibuk berkomen ria, bertukar ‘like’ jempol di facebook, meretweet di twitter, mengutip bagian tulisan si ikhwan/akhwat yang kita demenin, dan sebagainya?
Tak takutkah pada fitnah wahai akhwat wa ikhwan yang
‘sepertinya’ terjaga?
Ingatlah, setan itu menggoda dengan cara yang halus.
Waspadalah waspadalah...
MENJAGA bukan hanya sekedar dhohir semata.
Tampilan luar bagus, namun interaksi tetep jalan terus -.-
Sekali lagi, ini juga mengingatkan saya pribadi. Agar tidak
lagi kepo pada hal kurang penting. Apalagi mencari tau tentang si ikhwan yang
belum tentu menjadi jodoh kita.
Berikut kutipan yang terinspirasi dari teman. Saya mungkin
belum mampu seperti ini, namun mencoba merenungkan..
“Saya berusaha untuk menjaga interaksi dengan beliau,
Termasuk hal-hal yang saya sangat ingin tahu darinya...
Lebih baik saya
tidak tahu kabar beliau sama sekali. Tidak perlu ada yang mengingatkan tentang
beliau. Tidak perlu ada yang repot-repot mengabarkan keberadaan beliau.
Ini semata-mata untuk menjaga hati. Untuk menguburkan perasaan dalam diri.
merasa suka tentu
ada. Kekaguman itu pasti bersemayam. Tapi bukankah nafsu itu musti diborgol? Tidak
dibiarkan mengelana tanpa arah tujuanannya?Ini semata-mata untuk menjaga hati. Untuk menguburkan perasaan dalam diri.
Biarkan. Biarkan
hilang lenyap diterbangkan masa.
Masa dimana saya lebih dewasa, masa dimana saya ingin terus belajar, masa dimana saya lupa akan keberadaan cinta semu itu...
Masa dimana saya lebih dewasa, masa dimana saya ingin terus belajar, masa dimana saya lupa akan keberadaan cinta semu itu...
Sungguh, saya
berlepas diri dari pengaitan apapun tentang beliau..
Cukup jangan ingatkan
[!]
Ya, ini semata untuk
menjaga yang halal, yang diridhoi olehNya”
Begitulah.
Saya cukup terinspirasi dari kutipan di atas.
Maka, isi waktu dengan ketaatan. Hindari secuil –sekecil
apapun interaksi yang dapat menjerumuskan.
Bila saatnya kelak, ada proses dimana kita HARUS cari tau dan HARUS kepo. –Ketika akan nadhor atau proses ta’aruf, kita musti tau si doi sampai keakar-akarnya.
Untuk sekarang, plis jangan kepo. Sibukkan dengan perbaikan diri.
Kalau siap, ya monggo berproses ke arah serius. Hhe
Saya juga belum seperti diatas. Ini juga jadi tamparan bagi
saya. Semoga senantiasa memperbaiki diri.
Wallohu’alam bishowab..
Al-Imran:31 |
Jember, 08 Ramadhan 1435 H
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar