Di Dalam Naungan Hujan

Ahad, 6 Rabiul Akhir 1434 H 

Kira-kira ini pukul sepuluh pagi, tapi kabut begitu menyelimuti. Aku menenteng tas hitam kecil berisi air minum dan peralatan sholat. Sedangkan tas ranselku yang cukup besar aku geletakkan di tanah berumput. Kami siap meninggalkan tempat yang lembab ini. Brrr sungguh dingin. -__-

Kendaraan yang mengantar kami belum juga datang. Aku duduk dengan mengambil sisa biskuit di tas kecilku. Lumayan, untuk mengganjal perut...

"Plis dong, jangan hujan dulu T.T" beberapa teman memekik ketika kabut makin tebal dan diselimuti awan pekat. Tak lama, gerimis mulai mengguyur.

Beberapa teman berlari mencari tempat teduh. Allohumma syoiban nafi'an.. Qodarulloh.. jas hujanku yang kemarin hilang, cukup menyusahkanku. akhirnya aku basah kuyup. hiks..

Beruntunglah Fitri rela berbagi jas hujannya denganku T.T. Dengan membopong tas ransel dan tas kecil, kami berjalan menuruni bukit dan menunggu kendaraan di bawah.

Hujan semakin deras dan perjalanan masih cukup jauh. Aku masih berbagi jas hujan dengan Fitri. Tas ranselku sudah basah, begitupula tas jinjingku. O_o Ya sudahlah, pasrah...

Hujan itu rahmat. Janganlah mengumpat rahmat, maka jangan pula mengumpat hujan :)

 

"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)

“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

Maka, dikala derasnya hujan dan dibawah naungan jas hujan, aku memanjatkan pinta pada sang Pembuat Hujan, Alloh Azza Wa Jalla ;)

Ini jepretan sebelum hujan. HP jadul, jadi mblaur -)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer