Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Jumat, 09 Maret 2012

-Singkat Cerita-

Teringat pertanyaan seorang akhwat yang duduk di pelataran masjid sore tadi, "Anti berkerudung sejak kapan dek?"
Terdiam. --
"Mulai SMP kah?"
"Mulai SD mbak, saya dulu di Madrasah Ibtidaiyah.."
"Subhanalloh.."

Ha?
aku menelan ludah. Tidak ada yang cukup membanggakan tentang hal itu. Namun, perlu disyukuri pernah mengenyam pendidikan berbasis Islam :)

Aku memang sudah lama berkerudung. Semenjak masih kanak-kanak. Mungkin karena lingkungan. Lebih tepatnya tuntutan saat bersekolah berbasis Islam.
Dulu, kerudung hanya sebatas identitas saja. Tidak dihayati secara utuh hakikat kerudung sebenarnya.

Kemudian, ketika usia 13 tahun serasa mendapat pencerahan diri. Saat itu di SMP ada kajian tiap Jumat khusus akhwat. Entah mengapa jiwa semakin tenang ketika dapat belajar di dalamnya. Ditambah lagi, aku aktif di kajian rutin ikatan remaja muhammadiyah. Semakin mantap mengenakan kerudung suci dimanapun dan kapanpun.

Namun, ironis sekali ketika SMA. Mungkin karena lingkungan yang baru dan komunitas yang baru, ketetapan hati yang dulu begitu mantap, ternyata menguap begitu saja.

Beruntunglah, ada teman di ikatan remaja muhammadiyah mengingatkan, “berkerudung tidak hanya di dalam majelis seperti ini. Tidak hanya saat kajian. Saat dimanapun dan kapanpun kenakan kerudung. Jangan tampakkan di depan umum.”

Kemudian ia mengatakan “Aurat perempuan seluruh tubuh, kecuali telapak tangan dan muka. Kaki merupakan aurat juga.”

Mendengar demikian, aku memutuskan untuk berkerudung secara utuh. Langkah awal yang ku bangun ‘lagi’ adalah memakai kaos kaki.
Mungkin dulu belum ada keyakinan untuk menutup aurat bernama ‘kaki’. Tapi setelah ada hidayah yang muncul, kuputuskan berkerudung dan menutup aurat secara utuh. Semua sumber yang pernah ku baca, kaki memang termasuk aurat. Bila belum menutup kaki, maka tidak termasuk menutup aurat. Wallohu’alam..

Kemudian, ketika di penghujung kelas XII ada yang menegurku dengan sindiran, bahwa kerudung yang aku kenakan belum syar’i.
Karna, makna kerudung yang sebenarnya adalah menutup dada. Sehingga, kalau ada yang memakai kerudung kecil, terus apa fungsinya?
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (QS.An-Nur:31).

Ternyata tantangan untuk mengenakan kerudung tidak sampai disitu. Sewaktu SMA, ada kebijakan yang menurutku aneh. Foto peserta ujian nasional harus tidak memakai kerudung.

Alhamdulillah.. Ada beberapa orang yang menyemangatiku. Salah satunya adalah seorang akhwat yang dulu juga dipaksa melepas kerudungnya. Dia sampai pernah mengatakan frontal kepada guru yang memaksanya “Pak, krudung adalah identitas agama. Kalau bapak memaksa saya melepas kerudung ini, sama halnya bapak memaksa saya keluar dari agama saya. Dan yang demikian itu kafir.”
Pernyataan yang berani. Tentu aku nggak seberani itu. Hehehe :D

Meskipun saat itu diancam, ditekan, dan dipersulit… Alhamdulillah masih tetap memakai krudung dalam foto ijazah itu.

Semoga tahun-tahun setelah kejadianku itu, kebijakan di SMA yang memaksa melepas kerudung dicabut. Amin..

Sekarang, menapaki perguruan tinggi. Tentu semakin banyak tantangan. Banyak hambatan. Namun harus dilalui dengan sabar, ikhlas, dan istiqomah…

Setelah lama dengan pencarian jati diri yang begitu panjang, akhirnya kutemukan ketenangan ketika mengenakan kerudung.
“Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan” (QS.Al-Insyiroh:6)


*) Sebenarnya terlalu panjang untuk diceritakan. Singkat cerita saja ^^
Wallohu'alam bishowab :)

Surabaya, 15 Rabi'ul Akhir 1433 H


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar