Welcome :)

dinifahma.blogspot.com

Jumat, 07 Agustus 2015

Tentang Bapak #1


Desember, 2014
Siang ini bercerita pada salah seorang teman, bagaimana Bapak memperlakukan anak putrinya ini (read: aku). 
Sewaktu kecil pernah dipukul dan dibentak oleh Bapak, sampai-sampai tetangga tau perlakuan keras Bapak kepada anak putrinya. –ya memang diriku yang bandel. -.-v

Aku tidak pernah merasa benci pada kekerasan yang Bapak lakukan, karna saat itu aku yang salah. Sampai sekarang pun aku ikhlas, ketika aku salah kemudian aku dibentak bahkan akan dipukul.

ketika jaman SMP,
suatu malam Bapak menanyakan padaku, "ini siapa nelpon-nelpon?"
aku diam.
“Pacar?”
mboten Pak..”
Bapak saat itu tidak marah padaku. Bahkan diamnya justru lebih menakutkan, karena aku takut mengecewakannya.
Sungguh, aku benar-benar takut mengecewakan kepercayaan beliau. Dan aku tau, beliau sedang khawatir ketika anak putrinya di ganggu ‘seseorang’ hhe 
“Ini Bapaknya Dini, Dininya sedang tidur.” Tut tut tut.. Bapak mematikan sambungan.
Aku sempat kesal dengan ‘fans’ yang nekat menelepon itu. Hha.. Bapak memang cenderung keras pada pengganggu semacam itu. Apalagi saat itu aku akan menghadapi ujian masuk SMA. Bapak mungkin khawatir aku pacaran atau semacamnya.

Ketika pendaftaran tes masuk SMA, aku dengan sengaja minta Bapak untuk mengantar. Bukan karena apa, tapi aku saat itu takut ‘diganggu’ lagi. Haha Dan aku mencoba agar Bapak percaya kembali kepadaku bahwa aku tidak pernah pacaran seperti tuduhan beberapa waktu lalu.

Saat SMA, Bapak sudah tidak mengungkit-ungkit kejadian saat SMP itu.
Tapi masalah kerasnya beliau, jangan ditanya lagi. Hal itu tetap dilakukan demi penjagaan.
Suatu sore aku pernah pulang terlambat. Tanpa alasan yang jelas.
Ketika pulang, aku kena semprot.
“bukannya ada HP?”
Aku tidak bisa menjawab. Karena saat itu aku keluar bukan karena alasan syar’i. hhe
“Besok nggak usah naik motor. Naik sepeda ontel aja”
Aku termenung. HA? Teganya..
Baiklah, singkat cerita aku ngontel. Mungkin teman SMA yang pernah tau diriku ngontel pas kelas 2, itu karena aku kena hukum. HAHA
Sepulang sekolah, kaki berasa sangat rapuh. Ibu mengatakan “Bapakmu tadi sebenarnya khawatir.. Wah anak putrinya jadi upik abu”
Hhe cukup menghiburlah kata-kata ibu itu. “besok bisa jadi cinderella lagi. Boleh naik motor”
Sebenarnya untuk masalah ngontel aku tidak peduli. Aku sudah pernah ngontel ketika kelas X, selama sebulan. Tapi sekali lagi, aku takut mengecewakan kepercayaan Bapak.

Saat acara kreasi seni, ada kegiatan malam yang sebenernya wajib diikuti untuk siswa kelas XI. Bapak dengan tegas. “Nggak usah ikut!”
Aku nurut-nurut saja.
Saat ini aku sangat bersyukur pernah dikerasin seperti itu. Alhamdulillah..  

I never think, he’s bad father.. but I suppose him, He is the best father for me.. 
I think, I’m not only his daughter, but I’m also his princess in his life. #GR banget hhaha


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar